Warta
Kota
Edisi
Senin, 5 Oktober 2015 halaman 9
“Tawuran
Pelajar, satu siswa SMK Tewas”
Pembahasan:
M.
Yosi, Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YPUI Parung, Kabupaten Bogor
tewas di bacok pelajar lainnya. Korban tewas dengan luka parah di leher. Korban
sempat dilarikan ke Rumah Sakit Dompet Dhuafa, Parung, Bogor. Namun, nyawa
korban tidak dapat diselamatkan karena luka yang di deritanya parah. Ia
merupakan siswa baru di SMK YPUI Parung. Ulung, orangtua beliau, mengatakan,
beliau sendiri yang meminta untuk bersekolah di Sekolah tersebut. Pulung juga
senang anaknya bersekolah di sana karena Yosi aktif mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler olahraga basket dan futsal.
Solusi:
Sekarang
tawuran sudah banyak terjadi dimana-mana, peristiwa yang memakan korban pelajar
ini seharusnya tidak terjadi. Ini merupakan masalah pendidikan di Indonesia,
yaitu maraknya tawuran antar pelajar yang kemudian memakan korban. Padahal
korban merupakan pelajar yang mempunyai semangat untuk bersekolah dan
orangtuanya pun berusaha untuk membiayakan korban, serta korban juga aktif
dalam ekstrakurikuler. Hal ini sangat disayangkan. Peristiwa ini terjadi karena
peran sekolah dan guru yang belum maksimal. Sekolah seharusnya memberikan
pengetahuan lebih mengenai agama kepada para peserta didiknya. Pihak sekolah
harus lebih ketat lagi dalam mengantisipasi terulangnya peristiwa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar