Pembelajaran kooperatif Student Facilitator and Explaining merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang
untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan
penguasaan akademik.
Salah satu model pembelajaran yang dikemukakan oleh Adam
dan Mbirimujo (1990:21) dalam buku Prasetyo bahwa untuk memperbanyak pengalaman
serta meningkatkan motivasi belajar yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa
yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Student
facilitator and explaining. Dikatakan dari hasil penelitiannya bahwa dengan
menggunakan model pembelajaran ini dapat meningkatkan antusias, motivasi, keaktifan
dan rasa senang siswa dapat terjadi. Sehingga sangat cocok di pilih guru untuk
digunakan pada pembelajaran bahasa. Karena pada model Student facilitator and explaining atau bermain peran ini suatu
cara penguasaan siswa terhadap beberapa ketrampilan diantaranya ketrampilan berbicara,
ketrampilan menyimak, ketrampilan pemahaman pada teks bacaan, dan ketrampilan
seni dalam memerankan seorang tokoh sesuai konteks bacaan dalam keadaan riang.
(Prasetyo, 2001:15)
Salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan
motivasi belajar yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa yaitu dengan
menggunakan model pembeljaran kooperatif Student
Facilitator and Explaining.
Tiga tujuan Pembelajaran Kooperatif (Mulyasa, 2004)
yaitu:
1. Hasil Akademik
Pembelajaran Kooperatif bertujuan untuk meningkatkan
kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Pembelajaran kooperatif dapat memberi
keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja
bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik. Siswa kelompok atas akan menjadi
tutor bagi siswa kelompok bawah, jadi memperoleh bantuan khusus dari teman
sebaya, yang mempunyai orientasi dan bahasa yang sama. Dalam proses tutorial
ini, siswa kelompok atas akan meningkatkan kemampuan akademiknya karena memberi
pelayanan sebagai tutor membutuhkan pemikiran lebih mendalam tentang hubungan
ide-ide yang terdapat di dalam materi tertentu.
2. Penerimaan Terhadap Perbedaan Individu
Efek penting yang kedua dari Model Pembelajaran
Kooperatif adalah penerimaan yang luas terhadap orang berbeda ras, budaya,
kelas sosial, kemampuan maupun ketidakmampuan.
3. Pengembangan Keterampilan Sosial
Tujuan penting Ketiga dari Pembelajaran Kooperatif ialah
mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi.
Pembelajaran matematika dengan cooperative
learning dapat meningkatkan daya nalar dan daya pikir anak serta dapat
mengurangi kegiatan menghafal. Anak dapat merasakan bahwa berpikir lebih baik
dari pada menghafal sehingga mereka akan lebih termotivasi dalam kegiatan
belajar mengajar matematika. Coopertive learning yang meningkatkan
hubungan kerjasama antar teman memacu anak untuk semakin maju dan bekerja keras
dan hasil dari cooperative learning akan membantu masyarakat untuk mendapatkan
seorang yang bekerja keras dan dapat bekerja sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar