Senin, 05 Desember 2016

Dapatkah Kearifan Lokal Memecahkan Masalah Masa Kini?

Kearifan lokal (local wisdom) dalam kamus terdiri dari dua kata: kearifan (wisdom) dan lokal (local). Maka local wisdom (kearifan setempat) dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya. 

Kearifan lokal adalah dasar untuk pengambilan kebijakan pada level lokal di bidang kesehatan, pertanian, pendidikan, pengelolaan sumber daya alam dan kegiatan masyarakat pedesaan. Dalam kearifan lokal, terkandung pula kearifan budaya lokal. Kearifan budaya lokal sendiri adalah pengetahuan lokal yang sudah sedemikian menyatu dengan sistem kepercayaan, norma, dan budaya serta diekspresikan dalam tradisi dan mitos yang dianut dalam jangka waktu yang lama. 

Kearifan lokal memiliki ciri-ciri khusus, diantaranya yaitu mampu bertahan terhadap budaya luar; memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar; mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli; mempunyai kemampuan mengendalikan; dan mampu memberi arah pada perkembangan budaya. 

Selain itu, kearifan lokal juga memiliki beberapa bentuk yaitu pengetahuan lokal (terkait dengan perubahan dan siklus iklim kemarau dan penghujan, jenis-jenis fauna dan flora, kondisi geografi, demografi, dan sosiografi); nilai lokal (masyarakat memiliki aturan atau nilai-nilai lokal yang ditaati dan disepakati bersama oleh seluruh anggotannya);keterampilan lokal (biasanya untuk bertahan hidup dan hanya cukup memenuhi kebutuhan keluargannya masing-masing atau disebut dengan ekonomi subsisten); sumber daya lokal (sumber daya alam yang terdapat di daerah tersebut yang sudah dibagi peruntukannnya seperti hutan, kebun, sumber air, lahan pertanian, dan permukiman);mekanisme pengambilan keputusan lokal (pengambilan keputusan masyarakat setempat dengan cara demokratis atau “duduk sama rendah berdiri sama tinggi” dan ada juga masyarakat yang melakukan secara bertingkat atau berjenjang naik dan bertangga turun). 

Bentuk yang bermacam-macam ini mengakibatkan fungsi kearifan lokal menjadi bermacam-macam pula. Fungsi tersebut antara lain adalah untuk konservasi dan pelestarian sumberdaya alam; untuk mengembangkan sumber daya manusia; sebagai pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan; serta berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan. 

Bentuk kearifan lokal juga dapat dikategorikan ke dalam dua aspek, yaitu kearifan lokal yang berwujud nyata (tangible) dan yang tidak berwujud (intangible). Bentuk kearifan lokal yang berwujud nyata meliputi beberapa aspek yaitu tekstual, bangunan/arsitektural, benda cagar budaya/tradisional, dan batik, sedangkan yang tidak berwujud meliputi petuah yang disampaikan secara verbal dan turun temurun yang dapat berupa nyanyian dan kidung yang mengandung nilai-nilai ajaran tradisional. 


Disamping itu semua, kearifan lokal memiliki peran guna memecahkan masalah masa kini. Karena tidak dapat dipungkiri, saat ini dunia mengalami permasalahan yang belum pernah dialami sebelumnya. Pada tahap itulah, ketika manusia dengan rasio modernnya telah bingung berhadapan dengan alam karena sudah tidak mampu lagi menguasainya, kearifan lokal memperoleh tempatnya kembali. Keharmonisan dengan lingkunganlah yang dapat menjamin masa depan manusia. Hal itu tentu saja telah dibuktikan lewat proses panjang kehidupan leluhur dalam komunitas-komunitas lokal dalam mensiasati alam lewat budaya yang arif dan bijaksana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar