Selasa, 06 Desember 2016

Model Pembelajaran Take and Give


Huda (2014 : 241) menyatakan bahwa istilah take and give sering diartikan 'saling memberi dan saling menerima'. Prinsip ini juga menjadi intisari dari model pembelajaran Take and Give. Take and Give merupakan strategi pembelajaran yang didukung oleh penyajian data yang diawali dengan pemberian kartu kepada siswa. Didalam kartu, ada catatan yang harus dikuasai atau dihafal masing-masing siswa. Siswa kemudian mencari pasangannya masing-masing untuk bertukar pengetahuan sesuai dengan apa yang didapatnya di kartu, lalu kegiatan pembelajaran diakhiri dengan mengevaluasi siswa dengan menanyakan pengetahuan yang mereka miliki dan pengetahuan yang mereka terima dari pasangannya.
Dengan demikian,  komponen penting dalam strategi kein dengan Take and Give adalah penguasaan materi melalui kartu, keterampilan bekerja berpasangan dan sharing informasi, serta evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman atau penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan di dalam kartu dan kartu pasanganya.
Sintak langkah-langkah strategi pembelajaran Take and Give dapat dilihat sebagai berikut:
·         Guru mempersiapkan kartu yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
·         Guru mendesain kelas sebagaimana mestinya.
·         Guru menjelaskan materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
·         Untuk memantapkan penguasaan siswa, mereka diberi masing-masing satu kartu untuk dipelajari atau dihafal.
·         Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling member informasi. Tiap siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu yang dipegangnya.
·         Demikian seterusnya hingga setiap siswa dapat saling memberi dan menerima materi masing-masing (take and give).
·         Untuk mengevaluasi keberhasilan siswa, guru dianjurkan memberi pertanyaan yang tidak sesuai dengan kartu.
·         Strategi ini dapat dimodifikasi sesuai dengan keadaan.
·         Guru menutup pembelajaran.
Strategi Take and Give memiliki beberapa kelebihan,  antara lain: 1) apa dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan keinginan dan situasi pembelajaran; 2) melatih siswa untuk bekerja sama dan menghargai kemampuan orang lain; 3) melatih siswa untuk berinteraksi secara baik dengan teman sekelas; 4) memperdalam dan mempertajam pengetahuan siswa melalui kartu yang dibagikan, dan 5) meningkatkan tanggung jawab siswa,  sebab masing-masing siswa dibebani pertanggungjawaban atas kartunya masing-masing.

Sementara itu, strategi ini juga memiliki kekurangannya tersendiri, misalnya: 1) kesulitan untuk mendisiplinkan siswa dalam kelompok-kelompok; 2) ketidaksesuaian skill antara siswa yang memiliki kemampuan akademik yang baik dan siswa yang kurang memiliki kemampuan akademik dan siswa yang kurang memiliki kemampuan akademik; dan 3) kecenderungan terjadinya free riders dalam setiap kelompok, utamanya siswa-siswa yang akrab satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar