Selasa, 06 Desember 2016

Model Pembelajaran Example Non-Example


Example Non-Example merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media untuk menyam-  paikan materi pelajaran. Strategi ini bertujuan mendorong siswa untuk belajar berpikir kritis dengan memecahkan permasalahan-permasalahan yang termuat dalam contoh-contoh gambar yang disajikan. Penggunaan media gambar dirancang agar siswa dapat menganalisis gambar tersebut untuk kemudian dideskripsikan secara singkat perihal isi dari sebuah gambar. Dengan demikian, strategi ini menekankan pada konteks analisis siswa. Gambar yang digunakan dalam strategi ini dapat ditampilkan melalui OHP proyektor, atau yang paling sederhana, yaitu poster Gambar ini haruslah jelas terlihat meski dari jarak jauh,  sehingga siswa yang berada di bangku belakang dapat juga melihatnya dengan jelas.
Strategi Example Non-Example juga ditujukan untuk mengajarkan siswa dalam belajar memahami dan menganalisis sebuah konsep. Konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara: pengamatan dan definisi.  Example Non Example adalah strategi yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep.
Langkah penerapan strategi pembelajaran Example Non-Example dapat dilakukan sebagai berikut:
·         Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
·         Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan lewat OHP.
·         Guru membentuk kelompok-kelompok yang masing-  masing terdiri dari 2-3 siswa.
·         Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk memperhatikan dan/atau menganalisis gambar.
·         Mencatat hasil diskusi dari analisis gambar pada kertas.
·         Memberi kesempatan bagi tiap kelompok untuk mem-  bacakan hasil diskusinya.
·         Berdasarkan komentar atau hasil diskusi siswa,  guru menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
·         Penutup. 
Menurut Buehl (1996),  strategi Example Non-Example melibatkan siswa untuk:  1)  menggunakan sebuah contoh untuk memperluas pemahaman sebuah konsep dengan lebih mendalam dan lebih kompleks;  2)  melakukan proses discovery(penemuan),  yang mendorong mereka membangun konsep secara progresif melalui pengalaman langsung terhadap. Contoh yang mereka pelajari dan 3)  mengeksplorasi karakteristik darisuatu konsep dengan mempertimbangkan bagian non-example yang dimungkinkan masih memiliki karakteristik konsep yang telah dipaparkan pada bagian example.

Kelebihan strategi ini adalah:  1)  siswa lebih kritis dalam menganalisis gambar;  2)  siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar;  dan 3)  siswa diberikesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.  Sementara itu,  strategi ini juga memiliki kelemahan karena tidak semua materi pelajaran dapat disajikan dalam bentuk gambar,  selain karena persiapannya yang terkadang membutuhkan waktu lama. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar