Rabu, 07 Desember 2016

Jangan Nikahi Pria Seperti ini

Manusia Idaman adalah manusia yang diimpikan oleh semua orang. Menjadi manusia idaman hari ini adalah sesuatu yang sangat sulit dan mencarinya pun sangat susah. Kalaupun ada, maka akan sangat langka. Namun, yang bukan idaman justru bebas dan bertebaran di mana-mana. Terlebih lagi dari golongan laki-laki. Inilah yang akan saya bahas kali ini., yakni siapakah pria yang tidak pantas untuk menjadi tambatan hati?, yang tidak pantas menjadi imam dalam rumah tangga and? Bagaimana ciri-cirinya ? berikut saya sampaikan dalam pembahasan yang mudah-mudahan memberikan kebermanfaatan.

Ciri pertama : Akidahnya Amburadul
Di antara ciri pria semacam ini adalah ia berprinsip bahwa jika cinta ditolak, maka dukun bertindak. Jika ia ingin sukses dalam berbisnis, maka ia akan meminta bantuan dukun untuk diberi semacam jimat-jimat. Pria semacam ini juga terbiasa membaca horoskop/zodiak dan percaya dengan ramalan bintang-bintang. Atau dalam kesempatan yang lain ia juga akan berlangganan sms ramalan harian. Jika kemudian ia akan menikah, maka ia akan sangat mempertimbangkan hari-hari baik yang dihitungnya dengan ramalan-ramalan tertentu dan perhitungan tertentu agar ia semakin percaya diri untuk melangkah.
Inilah ciri pertama pria yang bukan idaman. Akidah yang ia miliki jelas adalah akidah yang rusak. Imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah berkata “barangsiapa yang hendak meninggikan bangunannya, maka hendaklah dia mengokohkan fondasinya dan memberikan perhatian penuh kepadanya. Sesungguhnya kadar tingginya bangunan yang bisa dia bangun adalah sebanding dengan kekuatan fondasi yang dia buat. Amalan manusia adalah ibarat bangunan dan fondasinya adalah iman. Maka apabila akidah yang merupakan fondasi seseorang telah rusak, maka bangunannya pun akan rusak”
Artinya, jika anda nekat untuk menikah (atau bahkan hanya mengidamkan saja) laki-laki yang akidahnya amburadul, maka niscaya kehidupan anda akan berakhir dengan berantakan. Jika tidak di dunia, maka di akhirat nanti.
Ciri Kedua : Menyia-nyiakan Sholat
Tidak sholat jamaah di masjid juga menjadi ciri pria yang bukan idaman. Padahal sholat jamaah bagi pria adalah suatu kewajiban sebagaimana disebutkan dalam banyak nash-nash Al-Qur’an dan Hadist.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, seorang laki-laki buta datang kepada Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata “Wahai Rasululloh, saya tidak memiliki penunjuk jalan yang dapat mendampingi saya untuk mendatangi masjid”. Maka ia meminta keringanan kepada Rasululloh untuk tidak sholat berjamaah di masjid dan diperbolehkan untuk sholat di rumahnya saja. Rasululloh lalu memberikan keringanan kepadanya. Namun ketika lelaki tersebut hendak beranjak, Rasululloh memanggilnya lagi dan bertanya “apakah kamu mendengar adzan ?”. Ia kemudian menjawab “Ya”. Rasululloh bersabda “penuhilah seruan (adzan) itu” (H.R. Muslim).
Orang buta ini tidak diperbolehkan sholat di rumah apabila dia mendengar adzan. Hal ini menunjukkan bahwa memenuhi panggilan adzan adalah dengan menghadiri sholat jamaah. Hal ini ditegaskan kembali oleh hadist Abdullah bin Ummi Maktum. Dia berkata “Wahai Rasululloh, di Madinah banyak sekali tanaman dan binatang buas. Nabi Shalllahu ‘alaihi wa sallam kemudian bersabda “apakah kamu tidak mendengar seruan adzan ‘Hayya ‘alashholah, hayya ‘alal falah . Jika iya, maka penuhilah seruan adzan tersebut”. (HR. Abu Daud, Shahih).
Lihatlah laki-laki tersebut, mereka memiliki udzur
1.      Dia adalah orang yang buta
2.      Tidak memiliki teman sebagai penunjuk jalan atau sekedar menemani
3.      Banyak sekali tanaman
4.      Dan binatang buas.
Namun karena dia mendengar adzan, dia tetap mendapatkan kewajiban untuk menghadiri sholat jamaah. Meskipun dengan banyaknya udzur yang terdapat pada orang  buta tersebut, ia tetap dikenai kewajiban untuk mendatangi sholat jamaah di masjid. Lalu bagaimana dengan orang yang diberikan fisik yang sehat dan kuat serta memiliki mata yang sehat, dan sebagainya ?
Jika pria yang menyia-nyiakan sholat berjamaah di masjid saja jelas-jelas bukan pria idaman, lalu bagaimana dengan mereka yang benar-benar tidak melaksanakan sholat baik sendirian ataupun berjamaah ?
Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah berkata “Kaum muslimin tidaklah berselisih pendapat bahwa meninggakan sholat wajib lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar. Dan dosanya lebih besar daripada dosa membunuh, merampas harta orang lain, perzinaan, mencuri, dan minum-minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapatkan hukuman dan kemurkaan Alloh serta kehinaan di duna dan akhirat (Lihat Kitab Ash Sholah wa hukmu Tarikha)
Ciri ketiga : Sulit menundukkan pandangan
Inilah ciri berikutnya yaitu pria yang sulit menundukkan pandangannya ketika melihat wanita. Alloh Ta’ala berfirman “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman : hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat (An-Nur, 30)
Pada ayat ini Alloh memerintahkan kepada para pria untuk menahan pandangannya. Akan tetapi apabila pandangan tersebut dilakukan dengan ketidaksengajaan, maka hendaklah ia segera memalingkan pandangannya.
Dari Jarir bin Abdillah, beliau mengatakan “Aku bertanya kepada Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang hanya sekilas (tidak sengaja). Kemudian Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan aku agar segera memlingkan pandanganku (H.R Muslim)
Boleh jadi laki-laki dengan ciri tersebut jika telah menjadi suami malah memandang lawan jenisnya sana-sini ketika istrinya tidak melihat. Hal ini sudah ditegur oleh Alloh dalam surat Ghofir ayat 19 yakni “Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati)”
Ciri Keempat : Senangnya berdua-duaan
Inilah sikap pria yang tidak baik yang sering mengajak pasangannya yang belum halal baginya untuk berdua-duan atau yang biasa kita kenal dengan istilah berkhalwat. Berdua-duaan dalam hal ini termasuk pula lewat pesan singkat/sms dengan kata-kata mesra, message facebook, telpon dan media lainnya. Seperti ini pun termasuk semi kholwat yang pun dilarang.
Ciri Kelima : Tangan Suka Usil
Ini juga bukan ciri pria idaman. Tangannya suka usil menyalami wanita yang tidak halal baginya. Bahkan ketika Rasululloh dibaiat oleh kalangan shahabiyyah (sahabat Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam dari kalangan wanita), Rasulullloh tidak menjabat tangan mereka. Dari Abdullah bin ‘Amr , “sesungguhnya Rasululloh tidak pernah berjabat tangan dengan wanita ketika berbaiat”(HR. Ahmad, Shahih)
Ciri Keenam : Tanpa Arah yang Jelas
Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Seseorang telah dianggap berdosa jika ia menyianyiakan orang yang menjadi tanggungannya.” (Hr. Muslim)
Berarti salah satu ciri pria idaman adalah ia memiliki tanggungjawab untuk menafkahi istri dan anak-anaknya. Terlebih pula dalam membekali keluarganya dengan ilmu. Ciri pria yang tanpa arah yang jelas tentu saja dalam hal ini adalah ia hidup tanpa arah dan cita-cita yang jelas, malas bekerja, bahkan malas untuk bangun pagi. Di sisi lain ia malas menuntut ilmu syariat ataupun ilmu yang bersifat duniawi. Sehingga dari sini, seorang pria yang kurang memperhatikan agama dan urusan menafkahi istrinya dan anak-anaknya patut (dengan sangat) untuk dijauhi karena ia sebenarnya bukan pria idaman yang baik.
Sumber: https://ahmadmuhaiminalfarisy.wordpress.com/2013/09/21/bukan-pria-idaman-jangan-nikahi-pria-semacam-ini/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar