Manusia Idaman adalah manusia
yang diimpikan oleh semua orang. Menjadi manusia idaman hari ini adalah sesuatu
yang sangat sulit dan mencarinya pun sangat susah. Kalaupun ada, maka akan
sangat langka. Namun, yang bukan idaman justru bebas dan bertebaran di
mana-mana. Terlebih lagi dari golongan laki-laki. Inilah yang akan saya bahas
kali ini., yakni siapakah pria yang tidak pantas untuk menjadi tambatan hati?,
yang tidak pantas menjadi imam dalam rumah tangga and? Bagaimana ciri-cirinya ?
berikut saya sampaikan dalam pembahasan yang mudah-mudahan memberikan
kebermanfaatan.
Ciri pertama : Akidahnya
Amburadul
Di antara ciri pria semacam ini adalah ia
berprinsip bahwa jika cinta ditolak, maka dukun bertindak. Jika ia ingin sukses
dalam berbisnis, maka ia akan meminta bantuan dukun untuk diberi semacam
jimat-jimat. Pria semacam ini juga terbiasa membaca horoskop/zodiak dan percaya
dengan ramalan bintang-bintang. Atau dalam kesempatan yang lain ia juga akan
berlangganan sms ramalan harian. Jika kemudian ia akan menikah, maka ia akan
sangat mempertimbangkan hari-hari baik yang dihitungnya dengan ramalan-ramalan
tertentu dan perhitungan tertentu agar ia semakin percaya diri untuk melangkah.
Inilah ciri pertama
pria yang bukan idaman. Akidah yang ia miliki jelas adalah akidah yang rusak.
Imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah berkata “barangsiapa yang hendak
meninggikan bangunannya, maka hendaklah dia mengokohkan fondasinya dan
memberikan perhatian penuh kepadanya. Sesungguhnya kadar tingginya bangunan
yang bisa dia bangun adalah sebanding dengan kekuatan fondasi yang dia buat.
Amalan manusia adalah ibarat bangunan dan fondasinya adalah iman. Maka apabila
akidah yang merupakan fondasi seseorang telah rusak, maka bangunannya pun akan
rusak”
Artinya, jika anda nekat untuk menikah (atau
bahkan hanya mengidamkan saja) laki-laki yang akidahnya amburadul, maka niscaya
kehidupan anda akan berakhir dengan berantakan. Jika tidak di dunia, maka di
akhirat nanti.
Ciri Kedua : Menyia-nyiakan
Sholat
Tidak sholat jamaah di masjid juga menjadi
ciri pria yang bukan idaman. Padahal sholat jamaah bagi pria adalah suatu
kewajiban sebagaimana disebutkan dalam banyak nash-nash Al-Qur’an dan Hadist.
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah, seorang laki-laki buta datang kepada Rasululloh shallallahu ‘alaihi
wa sallam dan berkata “Wahai Rasululloh, saya tidak
memiliki penunjuk jalan yang dapat mendampingi saya untuk mendatangi masjid”. Maka
ia meminta keringanan kepada Rasululloh untuk tidak sholat berjamaah di masjid
dan diperbolehkan untuk sholat di rumahnya saja. Rasululloh lalu memberikan
keringanan kepadanya. Namun ketika lelaki tersebut hendak beranjak, Rasululloh
memanggilnya lagi dan bertanya “apakah kamu mendengar adzan
?”. Ia kemudian menjawab “Ya”. Rasululloh
bersabda “penuhilah seruan (adzan) itu” (H.R. Muslim).
Orang buta ini tidak
diperbolehkan sholat di rumah apabila dia mendengar adzan. Hal ini menunjukkan
bahwa memenuhi panggilan adzan adalah dengan menghadiri sholat jamaah.
Hal ini ditegaskan kembali oleh hadist Abdullah bin Ummi Maktum. Dia berkata “Wahai Rasululloh, di Madinah banyak sekali tanaman dan binatang
buas. Nabi Shalllahu ‘alaihi wa sallam kemudian bersabda “apakah kamu tidak
mendengar seruan adzan ‘Hayya ‘alashholah, hayya ‘alal falah . Jika iya, maka
penuhilah seruan adzan tersebut”. (HR. Abu Daud, Shahih).
Lihatlah laki-laki tersebut, mereka memiliki
udzur
1. Dia adalah orang yang
buta
2. Tidak memiliki teman
sebagai penunjuk jalan atau sekedar menemani
3. Banyak sekali tanaman
4. Dan binatang buas.
Namun karena dia mendengar adzan, dia tetap
mendapatkan kewajiban untuk menghadiri sholat jamaah. Meskipun dengan banyaknya
udzur yang terdapat pada orang buta tersebut, ia tetap dikenai kewajiban
untuk mendatangi sholat jamaah di masjid. Lalu bagaimana dengan orang yang
diberikan fisik yang sehat dan kuat serta memiliki mata yang sehat, dan
sebagainya ?
Jika pria yang
menyia-nyiakan sholat berjamaah di masjid saja jelas-jelas bukan pria idaman,
lalu bagaimana dengan mereka yang benar-benar tidak
melaksanakan sholat baik sendirian ataupun berjamaah ?
Ibnul Qayyim
Al-Jauziyyah berkata “Kaum muslimin tidaklah
berselisih pendapat bahwa meninggakan sholat wajib lima waktu dengan sengaja
adalah dosa besar yang paling besar. Dan dosanya lebih besar daripada dosa
membunuh, merampas harta orang lain, perzinaan, mencuri, dan minum-minuman
keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapatkan hukuman dan kemurkaan Alloh
serta kehinaan di duna dan akhirat (Lihat Kitab Ash Sholah wa
hukmu Tarikha)
Ciri ketiga : Sulit menundukkan
pandangan
Inilah ciri berikutnya
yaitu pria yang sulit menundukkan pandangannya ketika melihat wanita. Alloh
Ta’ala berfirman “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman :
hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian
itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang
mereka perbuat (An-Nur, 30)
Pada ayat ini Alloh memerintahkan kepada para
pria untuk menahan pandangannya. Akan tetapi apabila pandangan tersebut
dilakukan dengan ketidaksengajaan, maka hendaklah ia segera memalingkan
pandangannya.
Dari Jarir bin
Abdillah, beliau mengatakan “Aku bertanya kepada Rasululloh
shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang hanya sekilas (tidak
sengaja). Kemudian Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan aku
agar segera memlingkan pandanganku (H.R Muslim)
Boleh jadi laki-laki
dengan ciri tersebut jika telah menjadi suami malah memandang lawan jenisnya
sana-sini ketika istrinya tidak melihat. Hal ini sudah ditegur oleh Alloh dalam
surat Ghofir ayat 19 yakni “Dia mengetahui (pandangan)
mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati)”
Ciri Keempat : Senangnya
berdua-duaan
Inilah sikap pria yang tidak baik yang sering
mengajak pasangannya yang belum halal baginya untuk berdua-duan atau yang biasa
kita kenal dengan istilah berkhalwat. Berdua-duaan dalam hal ini termasuk pula
lewat pesan singkat/sms dengan kata-kata mesra, message facebook, telpon dan
media lainnya. Seperti ini pun termasuk semi kholwat yang pun dilarang.
Ciri Kelima : Tangan Suka Usil
Ini juga bukan ciri
pria idaman. Tangannya suka usil menyalami wanita yang tidak halal baginya.
Bahkan ketika Rasululloh dibaiat oleh kalangan shahabiyyah (sahabat Rasululloh
shallallahu ‘alaihi wa sallam dari kalangan wanita), Rasulullloh tidak menjabat
tangan mereka. Dari Abdullah bin ‘Amr , “sesungguhnya Rasululloh tidak
pernah berjabat tangan dengan wanita ketika berbaiat”(HR. Ahmad,
Shahih)
Ciri Keenam : Tanpa Arah yang
Jelas
Rasululloh shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda “Seseorang telah dianggap
berdosa jika ia menyianyiakan orang yang menjadi tanggungannya.” (Hr.
Muslim)
Berarti salah satu ciri pria idaman adalah ia
memiliki tanggungjawab untuk menafkahi istri dan anak-anaknya. Terlebih pula
dalam membekali keluarganya dengan ilmu. Ciri pria yang tanpa arah yang jelas
tentu saja dalam hal ini adalah ia hidup tanpa arah dan cita-cita yang jelas,
malas bekerja, bahkan malas untuk bangun pagi. Di sisi lain ia malas menuntut
ilmu syariat ataupun ilmu yang bersifat duniawi. Sehingga dari sini, seorang
pria yang kurang memperhatikan agama dan urusan menafkahi istrinya dan
anak-anaknya patut (dengan sangat) untuk dijauhi karena ia sebenarnya bukan
pria idaman yang baik.
Sumber: https://ahmadmuhaiminalfarisy.wordpress.com/2013/09/21/bukan-pria-idaman-jangan-nikahi-pria-semacam-ini/
Sumber: https://ahmadmuhaiminalfarisy.wordpress.com/2013/09/21/bukan-pria-idaman-jangan-nikahi-pria-semacam-ini/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar