Rabu, 30 November 2016

Tata Cara Perenungan Kefilsafatan


Memang cukup mudah untuk melukiskan perenungan kefilsafatan.  tetapi jauh lebih sulit untuk dapat memulai dan melanjutkannya Tata cara mempunyai arti yang lebih daripada sekedar melukiskan hasil terakhir Tata cara membutuhkan hal-hal terinci yang lebih banyak mengenai metode metode yang harus dipakau dan seumlah contoh tentang penerapan metode metode tersebut.  Sayangnya saya tidak dapat menunjukkan gambar seorang filsuf yang sedang bekerja yang dapat mempunyai sesuatu arti atau menunjukkan sebuah otak mekanik,  yang berpikir.  Orang hanya dapat melihat sebuah lukisan seorang filsuf yang tampak gelisah,  atau sebuah mesin dengan alat-alat pengungkit roda roda,  serta pengukur penghubung Tidak satu pun di antara benda-benda tersebut menggambarkan kegiatan kefilsafatan.
Satu-satunya hal yang dapat saya lakukan ialah melukiskan metode metode yang digunakan, menunjukkan bagaimana memulai dan bekerja Selanjutnya,  untuk sampai kepada suatu kesimpulan,  saya akan memberitahukan cara menguji pikiran kita dan kemudian cara melakukan kritik terhadapnya Semua ini hanya dapat dilakukan dengan memeriksa contoh contoh perenungan kefilsafatan,  menunjukkan fakta fakta yang beragam,  dan mengusahakan agar kita mencobanya sendiri Inilah yang akan saya lakukan dalam bab ini melalui pelbagai macam contoh. 
METODE-METODE FILSAFAT. Dalam bab pertama telah dikatakan bahwa filsafat ialah perenungan yang berusaha menyusun sebuah bagan konsepsional jenis tertentu:  dan pada bab tersebut telah diperkenalkan unsur-unsur sistem semacam itu.  samping itu,  sambil telah bahwa seorang filsuf berusaha melakukan salah satu di antara dua hal,  atau kedua hal berikut la berusaha memperoleh makna istilah-istilah dengan cara melakukan analisa terhadap istilah istilah tersebut. Atau,  ia berusaha mengumpulkan hasil-hasil penyelidikannya ke dalam suatu sintesa. Secara umum dapat dikatakan bahwa kedua itulah yang merupakan metode-metode yang digunakan oleh seorang filsuf. Kedua petunjuk berpikir itu dinamakan: 1) analisa, 2) sintesa. (Louis, 2004 : 17)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar