Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya
sendiri ada keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam
kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk belajar yang
disebut dengan motivasi. Motovasi
dalam hal ini meliputi dua hal: (1) mengetahui apa yang akan dipelajari; dan
(2) memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari. Dengan berpihak pada ke dua
unsur motivasi inilah sebagai dasar
permulaan yang baik untuk belajar. Sebab tanpa motivasi (tidak mengerti apa
yang akan dipelajari dan tidak memahami mengapa hal itu perlu dipelajari)
kegiatan belajar mengajar sulit untuk berhasil.
Persoalan motivasi ini tergantung pada unsur pengalaman
dan interest. Sebagai contoh misalnya pada suatu ketika seseorang yang
kebetulan memiliki spesialisasi biang sejarah, kemudian diajak temannya
menghadiri ceramah tentang matematika untuk pembinaan guru-guru matematika,
jelas seseorang tadi tidak akan interest dan bahkan tidak mendapatkan
pengalaman yang berarti. Ini sebagai ilustrasi bahwa seseorang tadi jelas tidak
dilandasi oleh suatu motivasi. Ia tidak mengetahui apa yang dipelajari dan juga
dipandang tidak perlu mengingkatkan dirinya sebagai guru matematika. Sehingga
dalam mengikuti ceramah tadi tidak akan terjadi proses belajar yang baik pada
dirinya (Sardiman, 2010: 40).
Motif berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak atau bahasa Inggrisnya to move. Motif diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri
sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik faktor
eksternal (misalnya ingin belajar dengan baik agar mendapatkan lapangan
pekerjaan dengan gaji yang baik), maupun faktor internal (lapar ingin makan,
haus ingin minum). Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi.
Jadi motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau
orgnisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan (Walgito, 2004: 220). Sedang
menurut plotnik (225: 328), motivasi mengacu pada berbagai faktor fisiologi dan psikologi
yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas dengan cara yang spesifik pada
waktu tertentu. (“Motivation refers to
the various physiological and physiological factors that cause us to act in
specific way at a particular time”).
Selanjutnya menurut Walgito motivasi
mengandung 3 (tiga) aspek, yaitu:
a.
Keadaan
yang mendorong dan kesiapan bergerak dalam diri organisme yang timbul karena
kebutuhan jasmani, kedaan lingkungan, kedaan mental (berpikir dan ingatan).
b.
Perilaku
yang timbul dan terarah karena keadaan tersebut.
c.
Sasaran
atau tujuan yang dikejar oleh perilaku tersebut.
Sedangkan menurut Plotnik seseorang yang yang termotivasi
menunjukkan tiga ciri sebagai berikut:
a.
Anda
terdorong berbuat atau melaksanakan sesuatu kagiatan (You are energized to do engage in some activity).
b.
Anda
langsung mengarahkan energi anda untuk mencapai suatu tujuan tertentu (You direct your energies toward reaching a
specific goal.
c.
Anda
mempunyai intensitas perasaan-perasaan yang berbeda tentang pencapaian tujuan
itu (You have differing intensities of
feelings about reaching that goal).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar