Salah satu statement populer presiden SBY kepada para
menterinya saat rapat kabinet dilakukan adalah; Think Outside The Box! “Ayo
berfikir keluar dari kotak”. Cara berfikir SBY ini manarik dan patut
diapresiasi, sebab lazimnya bangsa yang tengah dirundung masalah serius dan
akut memang tidak dapat mengandalkan cara berfikir konvensioanl, apalagi pola
berfikir patron client. Ajakan berfikir Think Outside The Box! dari SBY,
setidaknya menyiratkan kesadaran khususnya kepada para pembantu SBY, para
menteri-nya akan tantangan dan problem kebangsaan yang kompleks dan kian berat.
Diantaranya isu-isu penghematan BBM, KKN dan korupsi
di tubuh pengelola BBM hingga nasionalisasi tambang-tambang minyak dan gas yang
konon dikuasai asing. Deretan masalah serius bangsa yang terakumulasi selama 32
tahun tahun, akhirnya bertumpuk di masa pemerintahan mulai BJ. Habibie hingga
SBY, sementara itu kebijakan harga BBM harus diambil dalam waktu singkat.
Akhirnya opsi yang diambil adalah menaikan harga BBM, suatu kebijakan yang
tidak populis.
Pola berfikir dan bertindak seseorang atau suatu
bangsa sangat dipengaruhi oleh budaya, tata nilai dan pola interaksi antar
sesamanya. Benturan pola berfikir akhirnya menimbulkan masalah ketika interaksi
dilakukan dengan pihak-pihak asing yang berbeda dari frame berfikir masyarakat
kebanyakan. Karenanya dalam rangka mendorong daya saing bangsa dan dalam rangka
penyelesaian masalah bangsa ajakan SBY dengan pola berfikir “Think Outside The
Box!” menjadi relevan dan urgent. Hanya masalahnya, pertama, kesadaran untuk
mengubah cara berfikir ala SBY ini hanya disadari oleh beberapa kalangan saja.
Kedua, secara sistematik dan pelembagaan pola berfikir SBY ini memerlukan waktu
yang lama untuk ditularkan kepada semua kalangan termasuk para menterinya.
Solusinya; pola berfikir ini perlu melembaga bukan
saja bagi kalangan menteri, namun juga bagi para kepala daerah, para kepala
dinas dan instansi lainnya secara luas, dan juga seharusnya ragam pola dan metode
pendidikan mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi dapat mempengaruhi pola
berfikir rasional, mandiri, objektif sebagai antisipasi dari berbagai persoalan
bangsa, dan tentunya pola berfikir “Think Outside The Box!”