Senin, 03 Oktober 2016

Rasionalisme Vs Empirisme


Dua aliran besar yang menandai masa awal masa modern adalah rasionalisme dan empirisme. Rasionalisme muncul di Eropa kontinental abad 17; Empirisme muncul di Inggris abad 18. Empirisme merupakan reaksi terhadap rasionalisme.
·        Arti
Rasionalisme: pengetahuan berasal dari rasio. Descartes: manusia lahir dengan membawa ide2 bawaan (innate ideas).
Empirisme: pengetahuan berasal dari empiri (pengalaman indra). John Locke: manusia dilahirkan sebagai tabula rasa.
·        Filsuf-filsuf.
Rasionalisme: Rene Descartes, Spinoza, Leibniz, Malebranche, Blaise Pascal.
Empirisme: John Locke, Berkeley, David Hume.
·        Rene Descartes
Descartes dijuluki Bapak Filsafat Modern. Dia memberikan dasar baru bagi filsafat, yakni matematika. Filsafat harus memberikan kepastian matematis.
·        Metode Descartes untuk mencapai kebenaran dinamakan metode keragu-raguan (Carthesian Method). Kata-katanya yang sangat terkenal ialah Cogito ergo sum (aku berpikir maka aku ada). Untuk memastikan memastikan apakah suatu ide itu pasti, kata Descartes, maka kita pertama-tama harus ragu-ragu. Dalam keragu-raguan itu ada satu hal yang pasti, yakni bahwa orang ragu-ragu. Kalau orang ragu-ragu, maka orang itu ada. Karena ragu-ragu berarti berpikir, maka berpikir berarti ada. Maka, cogito ergo sum. Ini sebuah proposisi yang terang dan jelas, yang menandakan bahwa proposisi itu benar.
·        Dengan keragu-raguan itu Descartes juga membuktikan adanya Tuhan. “Saya ragu-ragu. Berarti saya tidak sempurna. Sebab itu saya bukanlah penyebab eksistensiku. Saya memiliki ide “yang sempurna”. Ide ini harus berasal dari suatu yang sempurna (Tuhan). Tuhan adalah sumber kesempurnaan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar