Kamis, 13 Oktober 2016

Kuatnya Syariat Agama Islam di Padang

Narasumber bernama Annisa Suci Islamy, lahir di Padang, 7 Agustus 1998. Alamat tinggalnya sekarang di jln. Danau Laut Tawar Raya no.47. Kabupaten Tangerang. Narasumber berasal dari Padang, Sumatera Barat. Annisa baru menetap di Tangerang semenjak dia kuliah di Gunadarma Karawaci, jurusan Psikologi.
Di Padang, Sumatera Barat. Saat bulan puasa tidak di laksanakannya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau libur. Namun, di alihkan ke masjid terdekat dari rumah untuk menjalani Pesatren Ramadhan alam 20 hari selama bulan Suci Ramadhan. Siswa-siswi SMA menjalani pesantren dari subuh sampai jam 10, lalu siswa-siswi SD dari jam 10 sampai dengan zuhur, di lanjutkan siswa-siswi SMP dari abis zuhur sampai ashar.
Biasanya mereka di beri materi agama, hafalan Al-Quran dan Hadist. Pesantren ini bersifat wajib. Setiap sekolah akan memberikan agenda Ramadhan untuk di isi saat pesantren Ramadhan yang di ikuti di masjid terdekat, seperti isi ceramah saat terawih dan subuh.
Acara ini di adakankarena pesantren adalah kesempatan mencarin pahala dengan kegiatan keagamaan, dan juga agar menjalin silaturrahim dengan teman-teman di dekat rumah.
Di sana, siswa-siswi SD mengikuti didikan subuh setiap hari Minggu pagi dari subuh sampai matahari terbit. Siswa-siswi SD wajib mengikuti didikan Subuh yang di adakan oleh MDA (Madrasah Diniah Awaliyah) yang di ikuti selama 4 tahun dan setelah lulus akan mendapat sertifikat yang di butuhkan untuk masuk SMP. Sedangkan, siswa-siswi SMP dan SMA tidak lagi mengikuti MDA, hanya mengikuti wirid remaja setiap malam Kamis dari setelah magrib sampai isya. Dan setiap semester sekolah jugaakan meminta laporan wirid remaja.
Di setiap Sekolah Negeri. Setiap perempuan wjib memakai kerudung. Siswa-siswi di sana dari SD, SMP, hingga SMA wajib membaca asmaul husna, dan Al-Qur’an sebelum pelajaran di mulai.
Di Padang, Sumatera Barat. Terdapat norma-norma yang berbeda dengan di Tangerang, yaitu jika dengan yang lebih tua kita berbicara menggunakan bahasa mendaki yaitu bahasa yan lebih sopan, jika kita dengan orang yang seumuran kita berbicara menggunakan bahasa mendatar, dan jika dengan yang lebih muda kita berbicara menggunakan bahasa menurun atau pelan. Di sana juga dalam berpakaian harus sopan dan tertutup karena jika berpakaina terbuka masih di anggap tabu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar