Senin, 03 Oktober 2016

Pancasila dan Mahasiswa


Implementasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Mahasiswa

Menurut saya, implementasi pancasila sebagai paradigma kehidupan kampus tidak jauh berbeda dengan kehidupan tatanan Negara. Jadi kampus juga harus memerlukan tatanan pumbangunan seperti tatanan Negara yaitu politik, ekonomi, budaya, hukum dan antar umat beragama.
Untuk mencapai tujuan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara maka sebagai makhluk pribadi sendiri dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada hakikatnya merupakan suatu hasil kreativitas rohani manusia.
Unsur jiwa manusia meliputi aspek akal, rasa, dan kehendak. Sebagai mahasiswa yang mempunyai rasa intelektual yang besar kita dapat memanfaatkan fasilitas kampus untuk mencapai tujuan bersama.
Pembangunan yang merupakan realisasi praksis dalam Kampus untuk mencapai tujuan seluruh mahasiswa harus mendasarkan pada hakikat manusia sebagai subyek pelaksana sekaligus tujuan pembangunan. Oleh karena itu hakikat manusia merupakan sumber nilai bagi pembangunan pengembangan kampus itu sendiri.
Implementasi nilai- nilai Pancasila di kampus
1.          Ketuhanan yang Maha Esa
Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni menjalankan semua perintah- Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dalam memanfaatkan semua potensi yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah manusia harus menyadari, bahwa setiap benda dan makhluk yang ada di sekeliling manusia merupakan amanat Tuhan yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya; harus dirawat agar tidak rusak dan harus memperhatikan kepentingan orang lain dan makhluk-makhluk Tuhan yang lain. Misalnya menyayangi lingkungan kampus dan merawatnya; selalu menjaga kebersihan dan sebagainya. Dalam Islam bahkan ditekankan, bahwa Allah tidak suka pada orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, tetapi Allah senang terhadap orang-orang yang selalu bertakwa dan selalu berbuat baik. Lingkungan hidup Indonesia yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan karunia dan rahmat-NYA yang wajib dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar tetap dapat menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat dan bangsa Indonesia serta makhluk hidup lainya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas hidup itu sendiri.
Contoh lain:
·  Di dalam kampus jam – jam, untuk mata kuliah sudah diatur sedemikian rupa sehingga, jam kuliah tidak mengganggu jam untuk beribadah.
·  Mahasiswa baru diwajibkan untuk mengikuti pelatihan LSP untuk mendapatkan nilai mata kuliah Pendidikan Agama Islam
·  Di Untirta terdapat UKM ( Unit Kegiatan Mahasiswa) yang menjadi wadah berkumpulnya mahasiswa yang beragama islam
·  Di Untirta terdapat mata kuliah agama selain agama islam.
·  Kita sebagai mahasiswa saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
2.         Kemanusiaan yang adil dan beradab
Mahasiswa Untirta terdiri dari berbagai macam latarbelakang budaya agama, ras dan suku bangsa, tetapi dalam perbedaan itu, kita bersatu dalam kebersamaan. Di Untirta tidak ada suatu pembedaan antara orang per orang, khususnya di Untirta  yang dalam penerimaan mahasiswanya dibuka melalui beberapa jalur, tetapi semua diperlakukan sama. Entah itu yang masuk melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, dan Ujian Mandiri. Contoh lainnya dapat diwujudkan dalam bentuk kepedulian akan hak setiap orang untuk memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat; hak setiap orang untuk mendapatkan informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup; hak setiap orang untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku dan sebagainya. Dalam hal ini banyak yang bisa dilakukan oleh mahasiswa untuk mengamalkan Sila ini, misalnya mengadakan pengendalian tingkat polusi udara agar udara yang dihirup bisa tetap nyaman; menjaga kelestarian tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan kampus, mengadakan gerakan penghijauan dan sebagainya.
3.          Persatuan Indonesia                                           
Sila Ketiga Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia” merupakan sila yang bunyinya paling pendek diatara sila yang lain. Namun sila mempunyai pengaruh sangat besar bagi sejarah bangsa Indonesia. Karena itu Sila Persatuan Indonesia merupakan pedoman dan kunci keberlangsungan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, agama dan ras serta kebudayaan ini, terutama dalam mendongkrak semangat generasi pemuda Indonesia untuk mempertahankan keutuhan bangsanya.
Makna persatuan hakikatnya adalah satu, yang artinya bulat tidak terpecah. Jika persatuan Indonesia dikaitkan dengan pengertian modern sekarang ini, maka disebut nasionalisme. Nasionalisme adalah perasaan satu sebagai suatu bangsa, satu dengan seluruh warga yang ada dalam masyarakat.
Contoh dalam kampus Untirta, melalui organisasi kemahasiswaannya mereka membentuk suatu jaringan perkumpulan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Hal tersebut merupakan salah satu bukti ada sikap dan upaya untuk memjalin rasa kebersamaan diantara para mahasiswa sebagai bagian dari pemuda Indonesia.
4.         Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijakanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang diambil secara bulat. Apabila pengambilan keputusan secara bulat itu tidak bisa tercapai, baru diadakan pemungutan suara. Kebijakan ini merupakan suatu prinsip bahwa yang diputuskan itu memang bermanfaat bagi kepentingan orang banyak.
Contohnya di kampus Untirta baik dikalangan dosen, BEM, dan mahasiswa mereka menerapkan suatu kebiasaan untuk melakukan musyawarah dan diskusi bersama terkait dengan berbagai hal. Dari hal ini menunjukkan adanya penerapan sila ke-4 dalam Pancasila.
5.         Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Implementasi sila keadilan juga ada di kampus. Contohnya adalah dimana kita sebagai mahasiswa diperlakukan sama oleh dosen kita. Dosen tidak membedakan kita apakah kita seorang mahasiswa SNMPTN, UM, bidik misi, maupun mahasiswa penerima beasiswa lain.
Keadilan berarti adanya persamaan dan saling menghargai karya orang lain dengan tidak mencontek atau membuat plagiat atas hasil karya ilmiah teman.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar